Haloo probb kembali lagi di blog ini, Masih pada materi Static route kali ini kita akan menerapkan Failover pada MikroTik. Lalu apa itu Failover? Simak dulu yuk sedikit penjelasan Failover dibawah ini.

Failover overview
  Ketika berlangganan Internet tentu kita bisa memilih macam-macam service sesuai yang kita butuhkan, Dan salah satunya adalah kita bisa menggunakan Internet 2  line (Main link dan Backup link).  Menurut mikrotik.co.id  cara kerja Failover adalah, Dimana ketika terdapat link yang putus (Main link) maka jalur Internet akan dilakukan pemindahan melalui jalur backup (Backup link). Parameter yang dibutuhkan untuk memanggil aksi Failover pada MikroTik kita dapat menggunakan parameter Distance dan juga Check-gateway.

Topologi yang digunakan : 


Tujuan Lab :

*PC1 dapat mengirim Paket ICMP melalui gateway ISP1 (main link) dan mem backup jalur melalui ISP2 (Backup link) ketika jalur ISP1 terputus atau terdapat gangguan.

Sampai sini saya asumsikan bahwa IP Add pada masing-masing perangkat telah diberikan IP sesuai topologi, PC1 sudah dapat berkomunikasi dengan Host-Internet. Kalian bisa mengikuti Lab static route sebelumnya untuk menghubungkan dan memberikan IP pada masing-masing Host dan Router.

Skuyyy langsung aja kita masuk ke LAB nya

  • Oke masuk pada PC1, Dan pastikan bahwa PC1 sudah dapat berkomunikasi dengan Host-Internet, Namun jika kita Traceroute dia melalui gateway 20.20.20.1 yang mana IP tersebut adalah gateway dari ISP2.

  • Dapat kita lihat disini bahwa Router masih memilih Random dalam menentukan jalur nya, Karena kita belum menambahkan parameter2 tambahan untuk menentukan jalur router.


  • Seperti yang sudah kita singgung diatas, Dalam menerapkan Failover kita dapat memanfaatkan 2 Parameter tambahan yaitu Distance dan Check-gateway, Distance disini bertindak sebagai Priority yang mana Nomor priority yang lebih kecil yang akan diutamakan, Dan Maksimal number distance adalah 255 akan dianggap tidak ada, Selanjutnya untuk parameter Check-gateway kita diberikan 2 opsi yaitu ping dan juga arp, kalian bisa menggunakan Check-gateway ini bebas, Tetapi jika Gateway tidak terhubung langsung dengan router tentu kita tidak bisa menggunakan opsi arp. Sebagai contoh disini saya menggunakan ping sebagai Check-gateway, Ketika menggunakan Check-gateway dengan ping, Check-gateway akan memeriksa Gateway sebanyak 2x dengan rentang waktu 10dtk. Jika 2x Router tersebut RTO maka Jalur akan dipindahkan ke dalam Backup link (ISP2). Jadi untuk Main link berpindah ke jalur Backup link kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 20dtk.


  • Setelah kita membesarkan Distance pada ISP2, Maka sudah dapat dipastikan bahwa jalur akan melewati ISP1. 


  • Selanjutnya setalah kita menambahkan parameter Check-gateway pada router Failover, Kemudian kita akan membuktikan nya dengan mematikan Interface menujur router Failover pada ISP1.


  • Setelah parameter Check-gateway tidak mendapatkan reply pada Main link maka Jalur akan otomatis dipindahkan pada Back up link.


Oke sampai sini kita sudah dapat menerapkan mekanisme dari Failover, Jika ada kesalahan dan kekurangan dapat kalian tulis pada kolom komentar dibawah untuk membangun blog ini menjadi lebih baik lagi.

Terakhir..

Stay clean and anonym


0 Comments