Overview Protocol RIP (Routing Information Protocol)
Overview Protocol RIP (Routing Information Protocol) - Halo semua balik lagi di blog ini, Pada postingan kali ini kita akan membahas salah satu Routing Protocol yang termasuk ke dalam Interior Gateway Protocol (IGP) yaitu Routing Information Protocol atau sering dikenal sebagai RIP.
Routing Information Protocol adalah sebuah routing protocol yang cepat, dan mudah. Dengan kemudahan dan kebutuhan proeses yang minim adalah 2 faktor yang menjadi alasan kenapa routing protocol tersebut masih digunakan hingga sekarang.
Routing Protocol ini menggunakan algoritma Bellman-ford (distance vector) untuk digunakan dalam pemilihan jalur/path ke tujuan.
RIP dapat dirangkum sebagai berikut :
- Dynamic Routing Protocol
- Distance Vector
- Max Hop 15
- 224.0.0.9 as IP multicast
- IGP, update 30s
Sebagai protocol yang menggunakan distance vector dalam pemilihan jalur nya, Tentu menjadikan scalabilitas yang rendah dalam pertukaran informasi routing. Dan RIP hanya menghitung hop sebagai metric. Semakin sedikit hop yang ditempuh maka jalur tersebut akan active di dalam table routing.
RIP memiliki 2 versions yang di support oleh router, Yaitu Version 1 (RIPv1) dan Version 2 (RIPv2), Version 2 adalah standard yang ditetapkan oleh IETF pada RFC 2453 pada masa sekarang.
RIP Limitation
- Scalability, RIP tidak cocok untuk digunakan pada network environments yang besar. Salah satu masalah nya karena menggunakan 255.255.255.255 atau broadcast address dalam merespon pesan update pada RIPv1. Tentu ini cukup menggangu pada alamat ip lain yang bukan hosts dari RIP.
- Small hop count limit, RIP hanya dapat menghitung hingga 16 hop, tentu saja ini menjadi masalah ketika environments yang besar menggunakan protocol ini. Karena tidak mampu untuk ketika jalur melebihi kapasitas maksimal hop yang dimiliki.
- Suboptimal routing, RIP hanya menghitung matric berdasarkan hop, Dan tidak memperhitungkan faktor-faktor yang lain dalam menentukan path seperti bandwith, less congetion,dll, sehingga penerapan routing kurang optimal.
Saat ini protocol ini sangat jarang digunakan apalagi di network enterprise yang besar, Bahkan di beberapa vendor seperti Juniper, Default traffic dari RIP ini di reject mungkin karena alasan Scalabilty yang merespon pesan menggunakan alamat broadcast.
Sekian tulisan sederhana saya tentang RIP, Semoga membantu dalam memahami protocol yang satu ini.
0 Comments